Misteri Sendang Keongan Grobogan

Sebuah Desa terpencil yang 90% wilayahnya perbukitan, tak heran jika Desa tersebut sepi dari dari pengunjung, baik dari para pegawai maupun masyarakat umum apalagi pemuda pemudi, namun yang terjadi kali ini justru sebaliknya, Desa ini Ramai dipadati pengunjung, yang mana pengunjung tersebut rata pengalap berkah dan atau pasangan muda yang sedang dirundung jatuh cinta. Dalam penelusuran, kali ini menengok tempat Wisata Sendang Kyongan. berada di Desa Penganten
Kecamatan Klambu Kabupaten Grobogan telah mencoba untuk menemui beberapa pejabat dari desa ,Kecamatan, maupun kabupaten yang tahu akan keberadaan Sendang Keyongan tersebut.


Menurut M Junaedi Kades Keyongan bahwa sendang tersebut setiap hari libur besar Nasional banyak dipadati pengunjung kurang lebih mencapai 500 orang. Diantaranya pengunjung tersebut berasal dari daerah Grobogan sendiri maupun sekitar Grobogan diantaranya Pati, Kudus, Blora, Demak, Rembang, Semarang dll. Pengunjung tersebut lebih didominasi oleh pasangan muda mudi, “mungkin ini masih terkait asal usul sendang ini” Jelasnya.
Dijelaskan oleh Junaidi bahwa karena sendang tersebut juga merupakan ada cerita Legendanya dari Perjalanan Cinta R.Ponocitro alisan Sunan Katong dan Roro Mendut yang merupakan kekasihnya. (Roro mrndut adalah Putri dari Sunan Prawoto yang merupakan Guru dari Sunan Katong)Sekilas dalam perjalanan Cinta mereka telah mati terbunuh oleh abdi dari Sunan Prawoto ditempat tersebut. ,karena roro mendut telah membakang perintah dari ayahanda yang saat itu memerintahkan abdinya mencari roro mendut untuk menyuruhnya pulang. Karena saat itu bertahun tahun pergi dengan sunan katong tanpa ada kabar berita dan tidak pulang. Dengan perintah Sunan Prawoto atas dasar jika mendut tidak tetap pulang agar dibunuh saja. Karuan saja karena yang dicari tidak mau pulang, sehingga abdi dengan terpaksa membunuh roro mendut, sementara ketika sunan katong tahu jika kekashnya terbunuh, karena saking cintanya sehingga sunan katong juga tidak tinggal diam, dia berusaha untuk menolong kekasihnya dengan cara menelungkupi, namun sia sia usahnya, sehingga dia ikut juga terbunh tertancap tombak abdi sunan Prawoto hingga menembus (keduanya tertusuk tombak)
Itulah sekilas cerita legenda tentang sendang keyongan, yang hingga kini masih ramai dipadati pengunjung setiap hari libur. Meski demikian, Sendang tersebut sampai kini pihak Pemkab Grobogan belum pernah ikut mengelolanya, selama ini sendang tersebut hanya 1005 dikelolo oleh pihak Desa tersebut. Secara otomatis segala sesuatunya dalm Biaya perawatan harus Desa setempat yang harus menanggung beban biaya. Tidak jarang masyarakat tersebut dengan suka rela secara iuran swadaya untuk dipakai biaya perawatan Sendang tersebut. Masyarakat setempat sanggat sadar karena diyakini bahwa jika menyumbang dana maupun tenaga mereka untuk kepentingan sendang tersebut mereka meyakini semakin lancar dalam mencari rejeki baik dari segi profesi apapun. Termasuk juga keselamatan terutama yang mereka harapkan.
Dalam pantauanmetro realita bahwa sendang tersebut juga bermanfaat untuk menghidupi masyarakat setempat, karena sumber air tidak pernah surut sehingga bisa bermanfaat untuk air minum,pengairan sawah seluas 36 Ha, mandi dll.dengan demikiian sendang tersebut benar sangat membantu kelancaran ekonomi warga.Sementara itu kades berharap agar dalam hal ini Pihak Pemkab Grobogan ikut serta perduli dalam membangun sendang tersebut, karena dalam segi umum saja jelas bisa bermanfaat dalam meningkatkan ekonomi warga contohnya bisa untuk PDAM dan mengairi sawah. “Jelasnya.
Di sekitar Sendang Keyongan terdapat tanaman pohon besole yang besar dan rimbun, mata air Sendang Keyongan berkedalaman 4 M dan tidak pernah surut biarpun di musim kemarau. Pada bulan syawal sendang ini ramai didatangi pengunjung dari dalam maupun luar daerah seperti Kudus, Demak, dan lainnya. Sayangnya lokasi Sendang Keyongan sejak tahun 2006 sampai sekarang tidak pernah di rawat.

Sedangkan dari Disporabudpar (Dinas pariwisata) Suwarsimengatakan bahwa Sendang Keyongan belum mendapatkan perawatan dikarenakan belum teralokasinya dana. Saat ini alokasi dana baru mencukupi untuk 3 lokasi Pariwisata yaitu Guwo Macan, Kedungombo dan Bledug Kuwu. Jelasnya.


DotyCat - Teaching is Our Passion