Garam Bledug Kuwu
Di bledug kuwu
ada pembuatan garam yang dilakukan masyarakat sekitar. Saat ini memang tinggal
beberapa keluarga saja yang memanfaatkan Bledug Kuwu ini sebagai sumber
penghasilan dengan cara membuat garam ataupun bleng.
Proses pembuatan garam di sini masih sangat tradisional. Air semburan lumpur yang mengandunggaram oleh penduduk dialirkan melalui parit buatan dan ditampung pada sebuah kolam. Dari sini air tersebut ditimba dan diisikan kedalamklakah(batang bambu yang dibelah menjadi dua) yang sudah disiapkan sebelumnya. Klakah-klakahyang sudah terisi air selanjutnya dijemur dibawah terik matahari hingga membentuk kristal-kristal garam. Jika musim kemarau, proses pembuatan garam ini bisa memakan waktu hingga 5 hari, namun jika musim penghujan bisa lebih lama lagi. Selain dari garam, masyarakat memperoleh penghasilan lain dari penjualanbleng. Oleh masyarakat Jawa, bleng dikenal sebagai bahan pembuat kerupuk. Bleng ini dihasilkan dari tetesan garam.
Baca Juga :
1. Wisata BledugKuwu Masuk Koran Kompas Minggu
2. 12 Tempat Wisatadi Grobogan yang Terkenal Unik
3. Foto JalanJelek Parah di Grobogan
Proses pembuatan garam di sini masih sangat tradisional. Air semburan lumpur yang mengandunggaram oleh penduduk dialirkan melalui parit buatan dan ditampung pada sebuah kolam. Dari sini air tersebut ditimba dan diisikan kedalamklakah(batang bambu yang dibelah menjadi dua) yang sudah disiapkan sebelumnya. Klakah-klakahyang sudah terisi air selanjutnya dijemur dibawah terik matahari hingga membentuk kristal-kristal garam. Jika musim kemarau, proses pembuatan garam ini bisa memakan waktu hingga 5 hari, namun jika musim penghujan bisa lebih lama lagi. Selain dari garam, masyarakat memperoleh penghasilan lain dari penjualanbleng. Oleh masyarakat Jawa, bleng dikenal sebagai bahan pembuat kerupuk. Bleng ini dihasilkan dari tetesan garam.
Baca Juga :
1. Wisata BledugKuwu Masuk Koran Kompas Minggu
3. Foto JalanJelek Parah di Grobogan
Konon garam
Bledug Kuwu ini lebih gurih jika dibandingkan garam-garampada umumnya sehingga
pada masalampau pernah menjadi favorit para juru masak keraton Surakarta. Garam
dari Bledug Kuwu juga memiliki tekstur yang jauh lebih lembut jika dibandingkan
dengan garam air laut. Warnanyapun juga jauh lebih putih.