Perhatian! Klambu, Godong, Demak: Irigasi Dibangun, Produksi Pertanian Rawan Turun
GROBOGAN- Saluran irigasi sistem
Kedungombo, saat ini masih dalam proses perbaikan.
Proyek senilai sekitar Rp 1,6
trilyun yang dibagi dalam delapan paket pekerjaan itu, ditangani langsung
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Adanya pengerjaan itu,
beberapa petani di Grobogan merasa resah. Mereka khawatir, pada musim tanam
pada September mendatang, tidak mendapatkan pasokan air dari saluran irigasi
yang tengah diperbaiki. ”Jelas kami khawatir, bila tak mendapatkan air saat
mulai tanam nanti.
Biasanya kami mendapatkan dengan
cara memompa air di saluran irigasi tersebut,î kata tikno, petani asal Klambu,
kemarin. Sementara, kondisi elevasi air di Kedungombo berada di level 84,5
meter dpl. Kondisi itu belum memenuhi harapan. Sebab untuk mencukupi kebutuhan
irigasi, harus berada di level 90 meter dpl.
Memperkuat
Ketahanan
Kepala Dinas Pengairan Grobogan,
Subiyanto mengatakan pembangunan saluran irigasi sistem Kedungombo memang
mengkhawatirkan bagi pertanian. Tetapi adanya proyek tersebut, juga dalam
rangka memperkuat ketahanan pangan, untuk meningkatkan kualitas air. Dengan
perbaikan saluran itu, kebocoran air diharapkan tidak terjadi. ”Kami minta agar
para petani bersabar dan mengerti. Secara umum, tidak mengganggu pertanian.
Nanti akan ada semacam kesepakatan, terutama untuk sistim gilir air di lima
kabupaten yang mendapatkan pasokan air dari Kedung Ombo,” ujarnya.
Kepala Dinas Pertanian TPH
Grobogan, Edie Sudaryanto, mengatakan para petani nantinya harus menyesuaikan
jadwal perbaikan irigasi sistem Kedungombo. Menurutnya, keberadaan saluran
irigasi Kedungombo memang cukup vital. Terutama dalam membantu produktivitas
pertanian di Grobogan. Untuk mengatasi persoalan itu, lanjut Edie, pihaknya
akan mempercepat waktu tanam di luar sistem Kedungombo.
Dengan mengefektifkan daerah di
luar sistem Kedungombo diharapkan dapat menutup kebutuhan produksi lainnya.
”Kami minta pada para petani untuk tidak mengambil langkah sendiri. Perbaikan
itu memang dikhawatirkan akan mempengaruhi produksi tanam kita. Tetapi kami
sudah membuat perencanaan untuk mengatasi itu,” kata dia. (zul-63) sumber : http://berita.suaramerdeka.com/smcetak/irigasi-dibangun-produksi-pertanian-rawan-turun/