Sempat Bersitegang, Jemaat Dua Gereja di Grobogan Sepakat Berdamai

 


Grobogan – Dua gereja di Kecamatan Penawangan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah akhirnya sepakat berdamai setelah sempat bersitegang selama sekitar dua tahun terakhir. Perdamaian itu terwujud usai dua jemaat dimediasi di di Balaidesa Toko, Kecamatan Penawangan, Selasa (2/9/2025).

Perwakilan Jemaat Gereja Toko, Tomy Irawan menuturkan, ketegangan terjadi antara jemaat Gereja Kristen Jawa (GKJ) Wolo di Desa Wolo dengan jemaat gereja yang saat itu masih bernama Gereja Pepanthan Toko di Desa Toko. Keduanya sama-sama berada di Kecamatan Penawangan.  

Dijelaskannya, saat itu Pendeta (Pdt) Dian Tjahyadi yang menjadi pendeta konsulen di GKJ Wolo menginginkan Pdt Dony Setyawan yang saat itu menjalani karya bhakti menjadi pendeta tetap di GKJ Wolo. Namun, mayoritas majelis tidak setuju.

Pada akhirnya, jemaat Toko menyatakan tidak ikut rapat majelis. Kemudian, setelah enam bulan tidak ada solusi, jemaat Toko menyatakan diri keluar dari GKJ Wolo menjadi gereja oikumene atau gereja terbuka.

”Jemaat di Pepanthan Toko menyatakan keluar dari GKJ Wolo hingga akhirnya membentuk Oikumene (terbuka). Pada akhirnya kami bertemu dengan GPIB (Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat) Semarang dan jemaat Toko sepakat bergabung dengan GPIB," bebernya.

Namun, ketegangan belum berakhir. Saat hendak peresmian GPIB di Desa Toko yang dinamai GPIB Asta Gusti, GKJ Wolo meminta jemaat gereja di Toko kembali gereja Wolo. GKJ Wolo keberatan karena gereja di Toko masih atas nama GKJ Wolo Pepanthan Toko.  

”Permintaan itu ditolak karena jemaat Toko sudah mantap untuk bergabung dengan GPIB,” kata dia.

Ketegangan itulah yang kemudian dibawa ke meja mediasi di Balaidesa Toko. Selain kepala desa setempat, hadir pula Kasat Intelkam Polres Grobogan AKP Joko Susilo, Kapolsek Penawangan AKP Sutarjo, perwakilan gereja, sejumlah forkompimcam hingga perwakilan Kemenag Grobogan.  

Ketua Persekutuan Gereka-Gereja Indonesia (PGI) Jateng Pdt Yosua Wardaya menjelaskan, dalam mediasi tersebut disepakati jemaat tidak dikekang ibadah di gereja tertentu. Jemaat dipersilakan ikut GKJ Wolo maupun GPIB Semarang.

 ”Karena tujuan tetap beribadah kepada Tuhan, dan dalam ibadah dipersilahkan menggunakan gereja maupun Sekolah Kristen,” bebernya.

Namun, Jemaat Toko mesti memakai tempat ibadah sendiri setelah dua tahun nanti. Ia pun mengimbau agar kedua gereja dibentuk tim bersama terkait jadwal ibadah dan pelayanan bagi jemaat.

DotyCat - Teaching is Our Passion