Warga Lokalisasi di Gunung Buthak Toroh Rutin Dites HIV, Hasilnya?

Sub Koordinator Penanggulangan Penyakit Menular (P2M) pada Dinkes Grobogan, Gunawan mengungkapkan, pihaknya setiap dua pekan sekali terdapat layanan kesehatan di lokalisasi Gunung Buthak. Selain memantau kesehatan secara umum, hal itu juga upaya deteksi dini kasus HIV. 

 “Dua minggu sekali layanan kesehatan di sana. Karena di gunung buthak itu kebiasaannya, setiap tiga bulan pasti ada pergantian dengan orang-orang baru, penghuni baru,” paparnya, baru-baru ini. 

Setiap terdapat penghuni baru, pihak Dinkes langsung melakukan pemeriksaan kesehatan. Pemeriksaan secara berkala itu dilakukan oleh Puskesmas Toroh I. Adapun jumlah penghuni lokalisasi Gunung Buthak, papar Gunawan, terdapat 60 orang. Mereka berusia 20-50 tahun. 

 “Hampir dua minggu yang lalu, sekitar 60 orang kita lakukan testing. Usiaya antara 20-50 tahun,” kata Gunawan. 

 Dalam tes terakhir, terdapat seorang yang reaktif. Yang bersangkutan kemudian akan dites lagi dalam beberapa waktu ke depan. Apabila tiga kali hasilnya sama, maka yang bersangkutan langsung diberikan konseling untuk melakukan pengobatan. 

 “Kalau tiga kali rapid test positif, nanti diobati dengan obat untuk menghambat berkembangnya virus. Pengobatannya ya sampai seumur hidup,” paparnya. 

 Menurut Gunawan, yang menjadi persoalan yakni ketika para penghuni Gunung Buthak yang positif HIV pindah ke daerah lain, namun tidak melaporkan kepada petugas kesehatan setempat. Sebab, ketika yang bersangkutan melayani tamu kemudian berhubungan intim tanpa kondom, kemungkinan besar akan menularkan HIV. (dnd)