Pria Grobogan Ini “Sulap” Motor dari Gedebok Pisang Jadi Motor Sungguhan

Grobogan – Susilo Utomo, pria berusia 31 tahun yang tinggal di Desa Tambahrejo, Kecamatan Wirosasi, Kabupaten Grobogan, ini bisa membuktikan dari keuletan, sebuah kreativitas bisa menghasilkan uang jutaan.
Bahkan berbekal membuat miniatur sepeda motor dari bahan gedebok pisang, Susilo Utomo bisa membeli sepeda motor yang asli. Pelepah maupun gedebok pisang yang selama ini hanya menjadi limbah, oleh Susilo bisa disulap jadi kerajinan indah yang bisa menghasilkan rupiah.
foto langsung dari web Koran Muria
“Hasilnya, memang belum begitu besar. Tetapi, setidaknya lebih dari cukup kalau hanya sekadar buat jajan,” kata Susilo yang sehari-hari juga menjabat sebagai Kaur Kesra Dusun Randutelu, Desa Tambahrejo, Kecamatan Wirosari itu.
Menurutnya, bekal keterampilan membuat aneka kerajinan sebenarnya sudah lama didapat. Yakni, ketika mengikuti banyak kegiatan Pramuka Saka Wanabakti dan Kwarcab Grobogan. Termasuk ketika dia dikirimkan dalam program pertukaran pemuda di Ambon tahun 2006 lalu.
Meski sudah dapat pelatihan, namun Susilo belum tertarik untuk mengembangkan ilmu yang dimiliki. Baru sekitar tahun 2010, dia mulai serius menekuni bikin kerajinan tangan. Adapun, bahan utama yang dipilih adalah gedebok pisang.
“Dalam pelatihan dulu, ada banyak bahan yang bisa dimanfaatkan untuk dibuat kerajinan. Saya pilih bahan dari gedebog karena mudah dan banyak ditemukan disekitar rumah,” ujarnya.
Pada awalnya, Susilo bikin kerajinan berupa tempat pensil yang bentuknya seperti sepatu. Saat itu, ada beberapa unit tempat pensil dari gedebog yang dibikin dan coba dibawa dalam kegiatan kepramukaan.
Ternyata responnya sangat bagus. Di mana, kerajinan yang dibuat dibeli teman-temannya. Bahkan, beberapa teman lainnya minta dibuatkan kerajinan dengan bentuk lain.
Dari orderan temannya itulah, Susilo akhirnya bisa mengembangkan kerajinan dengan banyak model. Seperti, kapal, mobil, motor dan tempat tisu.
Hasil karyanya itu juga dikenalkan lewat media sosial. Melalui sarana inilah, banyak pembeli dari beberapa kota lain yang melakukan pemesanan.
Mengenai harga jual kerajinan itu bervariasi tergantung kerumitan barang yang dibikin. Paling murah adalah tempat tisu yang dijual Rp 15 ribu per unit. Sedangkan, bentuk lainnya, semisal kapal harganya bisa sampai Rp 50 ribu per biji.
Susilo mengaku tiap bulan minimal bisa memasarkan 50 unit kerajinan gedebog pisang tersebut. Dari hasil yang didapat selama ini, sudah bisa digunakan untuk membeli sepeda motor baru.
“Alhamdulillah, hasil bikin kerajinan ini kalau dikumpulkan ternyata lumayan banyak. Setidaknya, satu sepeda motor sudah bisa jadi buktinya,” kata bapak satu anak itu sembari tertawa.
Selain menambah penghasilan, salah satu tujuannya membuat kerajinan adalah untuk menggerakkan minat generasi muda didesanya untuk meniru jejak tersebut. Sebab, selama ini, bahan gedebog sangat melimpah sehingga tidak perlu beli.
Kemudian, proses pembuatanya juga dirasakan sangat mudah dan bisa dilakukan ketika ada waktu senggang. Dimana, untuk membikin satu unit kerajinan bisa diselesaikan dalam waktu 2 sampai 3 jam.
“Proses paling lama dalam membuat kerajinan ini adalah mengeringkan gedebog. Di mana, butuh waktu sekitar 5 hari sampai seminggu untuk bikin gedebog ini kering. Untuk bisa dibikin kerajinan yang baik, gedebognya harus kering betul,” imbuhnya.


Editor : Ali Muntoha
Sumber : Koran Muria || Baca juga Informasi Lainnya
DotyCat - Teaching is Our Passion