Grobogan, Kampung Halaman Raja Mataram
DI mana kampung halaman
para Raja Mataram Islam berada? Jawabannya ada di Desa Selo, Kecamatan
Tawangharjo, Grobogan. Ya, di desa tersebutlah lahir dan bersemayamnya Ki Ageng
Selo, ayah dan kakek buyut dari para pendiri dan Raja Mataram Islam. Nama Desa
Selo sendiri diambil dari tokoh yang menjadi ayah dan kakek buyut para pendiri
Kerajaan Mataram di tanah Jawa. Ki Ageng Selo yang mempunyai nama kecil Bagus
Songgom itu memiliki kepribadian yang baik. Rasa sosial tinggi dan sifat
kebersamaan yang dimilikinya membuat masyarakat pada waktu itu memberi sebutan
selo pada dirinya. Aneka Versi ”Sebutan selo ada bermacam versi, seperti duduk
bersila, batu, dan lainnya. Tapi versi sebutan dari rasa sosialita yang
dimiliki Bagus Songgom dan kemudan dipanggil Ki Ageng Selo itu yang menjadi
pegangan kami. Dulunya daerah ini merupakan sebuah wilayah kecil yang ikut
kekuasaan Demak waktu itu dan menjadi tempat kelahirannya Ki Ageng Selo,” kata
Juru Kunci Makam Ki Ageng Selo, Abdul Rochim, kemarin. Ki Ageng Selo yang
menjadi murid Sunan Kalijaga waktu itu, diminta untuk menyebarkan syiar Islam
di tanah kelahirannya. Hingga kini, salah satu pitutur Ki Ageng Selo untuk
menganjurkan masyarakat tidak berjualan nasi masih banyak di lakukan warga
sekitar.
Hal tersebut karena sifat Ki Ageng Selo yang mempunyai rasa
sosial yang tinggi untuk saling memberi. ”Dulu, masyarakat di sini sangat maju
dari sektor pertaniannya. Ki Ageng Selo yang mempunyai rasa sosial yang tinggi
itu kemudian menganjurkan untuk saling berbagi dan tidak berjualan makanan.
Jadi ketika ada tamu yang datang, harus disogati dengan hasil tani yang
dimilikinya. Selain itu, ada semacam ajaran hidup untuk berdiri sama tinggi,
duduk sama rendah,” ujarnya. Saat ini, makam Ki Ageng Selo selalu didatangi
para peziarah. Tidak hanya dari kalangan masyarakat biasa, namun juga berasal
dari keluarga kerajaan keraton Solo dan Yogyakarta. Selain itu, setiap tahunnya
diselenggarakan acara sedekah bumi dengan membuat dan mengarak gunungan.
”Biasanya saat maulud Nabi Muhammad ada acara sedekah bumi. Selain itu, di
hari-hari biasa masyarakat banyak yang berdatangan untuk berziarah di sini.
Beberapa Bupati Kabupaten Grobogan dan jajarannya juga sering berziarah ke
sini,” tandasnya. (Zulkifli Zainudin Fahmi-58)
Suara Merdeka
Posting Komentar