Andreas Nugroho, 'Provokator' Kemandirian dari Grobogan

Kebaikan bisa dikerjakan oleh siapa saja dan untuk siapa saja. Tolong menolong tak mengenal latar belakang pelakunya. Kebaikan dapat menggerakkan siapa saja untuk mau dan terlibat memperbaiki hidupnya dan orang-orang di sekelilingnya untuk mencapai taraf hidup yang lebih baik.

Hal inilah yang tampaknya dipegang teguh oleh Andreas Nugroho, sang Pemuda Pelopor Jawa Tengah 2014 ini. Dalam kemunculannya di program talkshow Kick Andy di Metro TV beberapa waktu yang lalu, Andre berbagi pengalamannya sebagai seorang yang boleh disebut "social entrepreneur".

Lewat pengamatannya pada masalah di lingkungan sekitarnya, Andre berinisiatif untuk menggerakkan sejumlah kegiatan sebagai solusi. Sebagai generasi muda, pantang berpangku tangan sebab perubahan haruslah dijemput bukan dinanti.

Salah satu kegelisahannya adalah di kampung asalnya di Grobogan, Andre belum melihat adanya sebuah pendidikan terpadu bagi anak-anak usia pra-sekolah dasar. Hal ini menggerakkannya untuk mengajak warga mendirikan lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

Gagasan tersebut mulanya tidak memperoleh sambutan hangat dari masyarakat. Hal ini disebabkan lembaga pendidikan yang digagasnya adalah sebuah Taman Pendidikan Qur'an (TPQ) yang merupakan PAUD berbasis agama Islam, sedangkan latar belakang keagamaan Andre adalah seorang non-muslim. Hal tersebut tidak menyurutkan langkah alumnus Universitas Gadjah Mada ini dan berkat bantuan para pendidik PAUD masyarakat akhirnya dapat menerima maksud baik Andre.

Pada kesempatan yang lain, Andre sering mengamati Ibu-ibu yang sering duduk ngerumpi. Kalau dalam istilah bahasa Jawa-nya "ngerasani tetangga". Ini adalah istilah lain daripada ngomongin tetangga alias bergosip. Hal ini membuat Andre merasa prihatin.

Andre kemudian tergerak mengajak ibu-ibu tersebut untuk menggosip -- eh maksudnya membatik tulis. Gagasan tersebut disambut baik oleh ibu-ibu di kampungnya. Pada siang hari setelah selesai bercocok tanam di sawah, mereka mengikuti pelatihan membatik tulis khas Grobogan. Atas bantuan murid-murid Andreas yang bersekolah di luar negeri, hasil kreasi batik tulis tersebut telah dapat menembus pasar ekspor. Andre berprinsip agar kita jangan mau dikendalikan oleh keadaan, bahkan justru seharusnya kita-lah tuan yang memperbaiki keadaan.

Terlahir dari keluarga yang sederhana -- di mana mendiang sang ayah Nugroho yang berprofesi sebagai tukang ojek dan supir serta ibunda Kustijati seorang PNS -- tidak membuat lulusan Universitas Gadjah Mada ini menjadikannya suatu hambatan. Banyak sekali program pelayanan pendidikan dan kecakapan hidup (lifeskill) bagi masyarakat yang dimotorinya yang justru berawal dari modal nol rupiah alias modal dengkul. Musibah kebakaran hebat sempat memusnahkan seluruh aset PKMB Bakti Indonesia pada tahun 2012, namun berkat kerjasama dan dukungan masyarakat gerakan tersebut dapat kembali bangkit.

Kini, melalui PKBM Bakti Indonesia yang digerakkannya sejak tahun 2010, telah didirikan 16 PAUD di 12 Desa se-Kecamatan Grobogan, terdiri dari Tempat Penitipan Anak (TPA), Kelompok Bermain, Pos PAUD, PAUD TPQ, 4 Kelompok Pendidikan Perempuan yang mengajarkan keterampilan membatik, Pendidikan Kesetaraan mulai dari Paket A sampai Paket C dan berbagai program kursus dan pelatihan bahasa Inggris dan komputer. Andreas bersama timnya juga sedang mengembangkan program layanan homeschooling untuk beberapa Kota lainnya antara lain Semarang, Solo, Yogyakarta dan Banjarnegara.

Kita bisa belajar dari pemuda yang bernama lengkap Andreas Indro Bagus Setyo Nugroho ini, bahwa peluang untuk berbakti kepada masyarakat bisa dimulai dari lingkungan terdekat dengan hal-hal yang sederhana namun tidak sederhana manfaatnya. Dengan memanfaatkan dari potensi yang ada termasuk jaringan serta komunikasi yang baik saja sudah merupakan modal yang sangat besar dalam menjalankan aktivitas social entrepreneurship. Aktivitasnya dalam mengelola pendidikan dan keterampilan hidup bagi masyarakat diakui Andre semata-mata berlandaskan kepentingan kemanusiaan dan peradaban.

Bagi Andre, penghargaan terbaik adalah dari kemajuan masyarakat sendiri. Andre juga berbagi resep suksesnya: "cintai pekerjaanmu, prioritaskan kualitas dan lakukan dengan kontinuitas." Yuk, kita simak video rekaman talkshow Kick Andy yang menghadirkan Andreas IBS Nugroho, A.Md sang 'provokator' kemandirian dari Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.

Banda Aceh, 19-20 Desember 2015.

Referensi:
http://www.kejarpaket.com/andreas-ibs-nugroho-pemuda-pelopor-jawa-tengah-2014/
http://www.pengusaha.us/2015/03/andre-nugroho-kick-andy-inspirasi.html
DotyCat - Teaching is Our Passion